Minggu, 21 September 2014

ketika cinta tanpa logika



Cinta menuntut cemburu.

Tanpa cemburu seakan cinta yang ada hanyalah OMDO.
Lantaran cinta dan cemburu, seorang manusia tega membunuh wanita
yang dicintainya. Sebagaimana sebuah kabar yang membuat saya takjub
"mlongo". Seorang mahasiwa membunuh pacarnya lantaran cemburu dan sakit
hati. Karena cinta pula seorang manusia akan senantiasa awet muda, (baca :
mati muda). Lantaran cinta pula asa cita-cita hanya sampai di penjara.

Sepenggal kisah yang mengajarkan tentang cinta salah jalan yang diperankan
dengan sangat tragis oleh aktor mahasiswa, sebuah elemen masyarakat yang
digadang-gadang memiliki tingkat intelektual yang tinggi sehingga mampu
menggunakan akal warasnya ketika hendak melakukan sesuatu.

Tetapi ternyata sang pemain tidak lagi mengindahkan skenario dari Sang
Sutradara Agung tentang jalan meretas asa cinta. Sang pemain lebih suka
menggunakan skenario pilihannya sendiri, suka dan mencintai wanita yang
cakep, (tanpa) melihat dari timbangan dien dan memilih menggunakan alur
yang dituntunkan oleh Syetan dan Hawa Nafsunya.

Betapa banyak kalangan intelektual muda yang menggunakan akalnya hanya
untuk urusan akademis, tetapi menggunakan hawa nafsunya ketika merambah
dunia "cinta". Memiliki pacar seakan manjadi komoditas yang sangat pantas
disandang oleh intelektual muda tersebut. Bukan berarti mencintai harus
dengan logika tanpa perasaan dan emosi, toh hakekatnya perasaan dan
emosi terkadang tidak sejalan dengan akal sehat manusia. Jika perasaan dan
emosi yang berbicara maka tertutuplah pancaran akal sehat manusia.

Jalan mencari dan menyalurkan hasrat cinta terkadang membawa manusia
pada jalan berliku tanpa logika. Begitu pula ketika cinta diejawantahkan
dengan jalan berdua-duaan dengan sang pacar, hingga terjadilah hal yang
dikhawatirkan (baca perzinaan) atau hal-hal yang mendekatinya. begitu pula
cerita pembunuhan lantaran berawal dari cinta. Maka dimanakah letak akal
sehat intelektual muda yang didamba masyarakat secara umum?. Jika jalan
meretas cinta lebih memilih tanpa logika dan mengekor nafsunya silahkan
bersiap diri dengan memanen Cinta tanpa logika berbuah neraka..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar