Rabu, 17 September 2014

HAM..???,apakah Sesuatu yang Tak Patut Diperjuangkan

HAM..???,apakah Sesuatu yang Tak Patut Diperjuangkan

Mungkin tema yang saya angkat atau lebih kecilnya judul yang saya buat akan menciptakan respon yang lebay dan rasa tidak suka atas tulisan ini. Ya namanya juga pikiran ini selalu ingin berpikir kritis tentang mengapa semua orang terus memperjuangkan HAM sedangkan KAM (KEWAJIBAN asasi Manusia) tidak diperjuangkan…

HAM (hak asasi manusia) merupakan hal yang diperjuangkan di Negara hebat ini. Tidak hanya orang-orang dinegara ini saja yang terus dan gencar memperjuangkan HAM tetapi di semua penjuru dunia sibuk memperjuangkan yang namanya HAM.

Terbersit di benak saya ketika seorang Bapak mengatakan “Kenpa kita selalu memperjuangkan HAK sementara kewajiban kita sebagai manusia tidak sepenuhnya dan seutuhnya kita laksanakan”. Bapak itu juga menambahkan dengan berkata “tidak ada satupun agama yang mengajarkan bahwa manusia dilahirkan dengan HAM, tetapi manusia dilahirkan karena KAM (Kewajiban asasi Manusia).

Sempurnalah kita jika menjalankan KAM yang ada pada diri kita. Kita tidak perlu memperjuangkan HAM, kita tidak perlu memperjuangkan HAK. Kita selalu berkata “ini hak saya, ini hak kita”, selalu HAK yang selalu HAK yang selalu diangkat, selalu HAK yang diperjuangkan. Kenapa tidak kewajiban kita sebagai manusia yang kita perjuangkan dan kita lakukan.

Pertanyaan terus timbul, kenpa manusia memperjuangkan HAK tapi tak mau memperjuangkan kewajiban? Pikiran saya membenarkan dan menyetujui bahwa dengan memperjuangkan kewajiban, dengan melakukan kewajiban kita akan tahu hak orang lain”. Jadi intinya kita tidak perlu memperjuangkan HAK. Apa kita hanya mau menjadi orang yang mau seenakya saja meminta tanpa mau berusaha.

Dengan melakaukan kewajiban kita sebagai manusia, itu sudah cukup untuk dapat menghargai dan menghormati hak orang lain.

Sebagai ilustrasi yang bersuber dari Sumber :www. zulkarnaen.wordpress.com, kerumunan manusia berjas dan berdasi yang sedang memainkan judi baccarat, roullete dan jenis judi lainnya di Las Vegas – Amerika Serikat, menurut kacamata barat adalah manusia yang bermartabat, berjudi adalah hak asasi mereka sebagai manusia.



Dari sudut pandang Islam, dapatkah kita membiarkan judi merajalela di kampung kita?, di dekat Mesjid kita? Atau contoh lain, dapatkah kita membiarkan tetangga kita hidup bersama tanpa nikah dengan alasan itu hak asasi mereka sebagai manusia? Dapatkah kita mengamini foto bugil Aktor dan Artis sinetron dengan alasan itu Kebebasan Berekspresi, Produk Seni, dan Hak Asasi (disaat yang sama Kewajiban Asasi dianggap tidak ada). Para pendukung foto bugil dengan lantang mengatakan, “Yang melihat foto bugil, kemudian terangsang libido seks-nya pertanda otaknya ngeres”. Hati nurani kitalah yang dapat menjawabnya, dengarlah suara hati kita. Apakah kita ingin tetap menjadi hamba Allah yang bermartabat?, atau menjadi manusia dengan status binatang melata bahkan lebih jelek lagi seperti yang digambarkan Allah lewat Surah Al-‘Araaf ayat 179.

Maaf kepada teman-teman yang mungkin merasa ada kemarahan dikarenakan tulisan ini. Tetapi karenateman-teman merupakan orang yang memperjuangkan hak manusia maka sudah sepantasnya teman-teman menghargai hak saya dalam berekspresi.

Dengan kerendahan hati,

Salam Hangat buat semua dari abrar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar